Powered by Blogger.
Tag:

Tatacara Pengiriman Cargo Secara Umum



TATA CARA PENGIRIMAN CARGO SECARA UMUM
  1. Petugas menerima SLI dari shipper atau yang mewakili dan melakukan pemeriksaan terhadap fisik maupun dokumen untuk meyakinkan bahwa Cargo tersebut telah memenuhi persyaratan. Pemeriksaan meliputi dokumen pelengkap, misalnya Material Safety Data Sheet (MSDS), Shipper Declaration for Dangerous Goods, Shipper Certification for Live animal, sertifikat karantina, dan lain-lain. Sementara itu, pada pemeriksaan fisik kargo petugas harus memastikan bahwa kargo jumlahnya sesuai dengan yang tertera pada label, kemasan dalam kondisi baik, marking dan label sesuai dengan ketentuan, dan untuk kargo yang disegel, pastikan segel tidak rusak.
  2. Setelah proses pemeriksaan dokumen dan fisik selesai, petugas akan menerbitkan Bukti Timbang Barang (BTB)
  3. Petugas memeriksa bukti pembayaran sewa gudang.
  4. Petugas memeriksa Master Airwaybill, apakah nomor sudah sesuai dengan BTB dan bukti pembayaran sewa gudang, memastikan apakah pengisian MAWB sudah benar dan sama dengan yang tertera di BTB.
  5. Petugas memastikan bahwa cargo telah mendapatkan tanda persetujuan muat dari bea & cukai.
  6. Petugas memastikan bahwa kargo telah menjalani proses X-Ray atau pemeriksaan dengan cara lain, misalnya metal detector, stay 24 jam ataupun pemeriksaan isi kemasan.
  7. Petugas mengistruksikan kepada petugas terkait untuk memindahkan cargo ke storage area.

Tata Cara Penerimaan Live Animals
 
Penerimaan cargo untuk pengiriman AVI harus melihat kondisi binatang yang akan dikirim serta kelengkapan dokumen yang diperlukan seperti yang tertera di IATA Live Animals Regilations 

Manual dan juga melihat regulasi yang dikeluarkan dari airlines bersangkutan dalam hal pengiriman AVI. Regulasi yang dikeluarkan berkaitan dengan jenis binatang, jenis aircraft, temperature udara di stasiun asal, rute yang dilalui, dan keadaan atau regulasi yang berlaku di tempat tujuan, atau apabila diperlukan melihat keberadaan pendamping dari live animal tersebut. Baca juga cargo handling

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penerimaan (acceptance) dari live animal adalah sbb :
  • Kesehatan dan kondisi dari live animal tersebut

Hanya binatang yang terlibat sehat dan dalam kondisi yang fit dapat melakukan perjalanan ke tempat tujuan dengan menggunakan jasa angkutan udara. Shipper harus menginformasikan apabila binatang dalam keadaan hamil atau baru melahirkan dalam waktu…. Jam sebelum keberangkatan.Mamalia yang dalam keadaan hamil tidak dapat diterima untuk pengiriman kecuali dilengkapi dengan surat jaminan kesehatan dari dokter hewan untuk menghindari resiko melahirkan selama dalam perjalanan.
 
  • Consolidation
Live animal tidak boleh dijadikan consol cargo dengan cargo lain selain live animal kalau dijadikan consol dengan live animal harus mengacu kepada IATA Live Animal Regulations.
 
  • Documents
Documen kesehatan dan sertifikat suntikan rabies harus disertakan karena merupakan ketentuan umum sesuai dengan TACT rules 7.3.2
 
  • Packing and marking
Paking untuk binatang harus bersih bebas dari kebocoran dan container untuk live animal harus dapat menjamin dapat mencegah binatang tersebut lolos dari container tempat pengiriman, kemudian container tempat binatang harus diberi tanda khusus untuk live animal berupa tag di setiap container.
 
  • Food and other additional articles
Makanan yang diperlukan oleh binatang selama perjalanan harus termasuk dalam perhitungan chargeable weight, apabila makanan tersebut dikirimkan sebagai kiriman terpisah harus diberi tanda pada kemasannya
 
  • Reservation
Harus ada kepastian dari reservasi yang dilakukan mengenai keberadaan space di pesawat, kemungkinan connecting flight dan kepastian keberangkatan ke stasiun tujuan.

Tata Cara Penerimaan Perishable Cargo
  1. Setiap paking harus diperiksa satu per satu secara teliti dan harus ada label “PERISHABLE”. 
  2. Ikuti ketentuan tentang penyimpanan cargo misalnya suhu maksimal minimal, disimpan di storage, cool room atau cold storage sesuai dengan intruksi pengiriman yang tertera di dokumen
  3. Kemasan yang terlihat ada kebocoran dari dalam sebaiknya tidak diterima
Tata Cara Penerimaan Diplomatic Mail
 
  1. Perhatikan dan periksa kondisi kemasan satu per satu secara teliti, pastikan kondisi segel masih dalam keadaan baik.
  2. Apabila ada segel yang lepas maka diplomatic mail tidak boleh diterima untuk pengangkutan
Tata Cara Penerimaan Human Remain
  1. Harus dikirimkan di dalam funeral urns (tempat abu), khusus untuk cremated remains,kemasan harus tertutup rapat da tidak bocor.
  2. Harus di dalam peti jenazah yang baik dan tertutup rapat,dan diberi pengawet, sebaiknya peti jenazah terbuat dari kayu yang kuat untuk menghindari kerusakan selama pengangkutan, akan lebih baik kalau kemasan dilapisi dengan bahan alumunium
Tata Cara Penerimaan Mail Baggage
 
Keseluruhan bag yang dipakai untuk pengiriman harus diperiksa secara teliti, pastikan segel dalam kondisi baik.

STORAGE AREA
Storage area biasa juga disebut lokasi, yaitu tempat pengendapan kargo untuk sementara sambil menunggu proses berikutnya untuk dibuilt up. Adapun storage yang baik akan mengikuti ketentuan IATA sebagai berikut :
  1. Aman, pengamanan terhadap cargo tidak hanya bagi VAL, namun diperuntukkan juga bagi cargo lainnya. Keamanan yang baik merupakan tindakan preventif terhadap potensi kehilangan, kerusakan, maupun hal-hal lain yang dapat menyebakna kesalahan penanganan kargo.
  2. Adanya lokasi yang baik, seperti segregation untuk DG, ada lokasi yang memadai untuk special cargo yang lain, misalnya cool room, cold storage, strong room, dll.
  3. Metode penyimpanan baik sehingga pergerakan kargo di dalam gudang dapat berjalan dengan baik. Hal ini akan menunjang kecepatan penanganan pre loading yaitu built up ataupun pada saat relokasi cargo di gudang.
  • Prosedur storage untuk DIP/VAL/HUM 
  1. Kargo tersebut harus segera dipindahkan ke storage setelah proses acceptance. Untuk kiriman VAL (Valuable Goods) harus selalu berada dalam pengawasan petugas keamanan (security).
  2. Sewaktu membawa barang-barang yang dimasukkan atau dikeluarkan dari tempat penyimpanan yang aman, kondisi masing-masing barang harus diperiksa dengan penuh kehati-hatian sesuai dengan aturan yang berlaku, dan barang harus sudah dicatat.
  3. Kalau ada cacat pada barang, harus segera dilaporkan ke pihak customer service dan security untuk difoto, dan secepatnya dibuatkan CIR (Cargo Irregularity Report).
  • Prosedur storage untuk PER, AVI 
  1. Simpan di tempat yang bersih dan kering.
  2. Hindari sinar matahari.
  3. Jauhi dari kiriman radio active.
  4. Ikuti instruksi dari pengirim yang biasanya instruksi tersebut tertulis di dalam airwaybill.
  5. AVI (Live Animal) yang berasal dari species yang berbeda sebaiknya jangan diletakkan berdekatan.
  6. Apabila diperlukan, simpan PER (Perishable) pada cool room atau cold storage atau AC room sesuai dengan instruksi shipper atau pengirim barang.
BUILT UP AREA
 
Built up yang dahulu disebut make up adalah aktivitas menyusun kargo ke dalam container/ke atas pallet dan atau gerobak agar cargo menjadi layak dan aman untuk dimuat ke dalam compartment pesawat.
  • Untuk menunjang proses built up diperlukan beberapa peralatan seperti :
  1. PCHS
  2. ULD
  3. Wooden/fiber pallet
  4. Strap
  5. Slink
  6. Cover Vinyl
  7. Water absorbent
  8. Wrapping
  9. Net
  10. Spreader
  11. Ballast
  12. Contour gauge
  13. Scale
  14. Forklift
  15. Rack
  16. Scale
  17. Cargo Cart
Tata Cara Built Up
  1. Petugas menyiapkan serivecable ULD yang tersedia sesuai dengan built up plan yang telah dibuat dan jenis pesawat yang akan mengangkut cargo tersebut.
  2. Petugas memeriksa cargo storage area, untuk memastikan bahwa cargo telah ada di storage dan telah mendapatkan persetujuan muat dari bea cukai
  3. Setelah semua siap, petugas melapisi dengan alas ULD dengan cover vinyl
  4. Tahapan berikutnya adalah menyusun kargo di atas/di dalam ULD sesuai dengan built up plan
  5. Setelah proses built up plan selesai, ULD akan ditutup kembali dengan cover vinyl, dan dipasang net
  6. Petugas memasang ULD tag dengan mengikuti aturan IATA AHM 331
  7. Kargo ditimbang dan hasilnya dilaporkan ke petugas lain yang terkait dengan pelaporan kepada load control.

Masalah yang sering terjadi di dalam penanganan cargo inbound yaitu :
  • Missing Cargo (MSCA)
Merupakan suatu kondisi dimana jumlah kargo yang tiba di bandara tujuan kurang dari data yang terdapat di manifest cargo.
  • Missing Airwaybill (MSAW)
Merupakan suatu kondisi dimana dokumen master airwaybill tidak tiba di bandara tujuan, akan tetapi kargonya sampai di bandara tujuan.
  • Missing Mail Baggage (MSMB)
Merupakan suatu kondisi dimana jumlah pos yang datang jumlahnya tidak sesuai dengan aslinya.
  • Damage Cargo (DMCA)
Merupakan kerusakan kargo.
  • Found Cargo (FDCA)
Merupakan suatu kondisi dimana cargo ditemukan di bandara tujuan dan diterima oleh petugas di lapangan, akan tetapi Cargo tersebut tidak tercantum di dalam manifest cargo.
  • Over Carriage
Merupakan cargo yang salah pengirimannya.
  • Surplus
Merupakan suatu kondisi dimana jumlah cargo yang tiba di bandara tujuan jumlahnya melebihi dengan jumlah yang terdapat di dalam manifest cargo.
Baca juga cargo handling


About cspointrips

I am proud to be able to join here and I am sure so with you. Anyone will feel comfortable to learn with a training where we educated to be a professional. I am waiting for you here to learn by promoting quality and professionalism.

About cspointrips

Hi I am proud to join here, if you are looking for a training that leads you to become a professional this is the place. Less time-consuming training and affordable costs supported by professional teachers are perfect if you are here..

0 komentar:

Post a Comment